Kamis, 29 September 2011

Ine Febriyanti: Menari

Yang Terlewatkan (arsip 2006)
sumber: http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2006/07/24/PT/mbm.20060724.PT121190.id.html
arsip 24 Juli 2006

Artis Ine Febriyanti, 30 tahun, mengaku puas bukan main setelah menari bersama penulis novel Djenar Mahesa Ayu di Goethe Haus, Jakarta, pekan lalu. Mereka menginterpretasikan puisi Hidup ke dalam karya tari. Puisi ini ada dalam kumpulan puisi Kentut karya Slamet Widodo, yang diluncurkan saat itu.
Pentas tari itu merupakan kemunculan pertama Ine setelah vakum dua tahun sejak melahirkan putri sulungnya, Fa Aisha Nurra Datau. Biarpun lama tak main, Ine justru paling antusias. "Karena sudah lama mengendap, malah jadi kayak kopi kental," ujarnya tergelak.

Enam kali latihan diikuti-nya dengan semangat. Puncaknya, ya, ketika pementasan berlangsung itu. Selama tujuh menit, seluruh energi gerak Ine terkuras. Ia enteng saja meliukkan tubuhnya yang melar hingga berputar 360 derajat. "Rasanya orgasme banget," Ine mengibaratkan.

Hanya satu yang agak disesalinya. Meski kepingin, ia maklum suaminya, Yudi Datau, tak bisa menonton karena harus menjaga dua anaknya, Fa Aisha dan Al Jaan Abdullah Datau. Si kecil baru berumur sembilan bulan. "Dia selalu nggak tega kalau melihat saya," ucapnya. Nggak tega mencubit maksudnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar