sumber: http://www.indonesiabersih.org/info-indonesia-bersih/rampung-4-sinopsis-film-antikorupsi/
arsip 27 September 2011
Empat sutradara muda baru saja merampungkan 4 sinopsis film antikorupsi.
Bersama tim masing-masing, para sutradara yang terdiri dari Ine
Febriyanti, Lasya F. Susatyo, Chaerunnisa dan Emil Heradi berkumpul
bersama untuk membahas sinopsis-sinopsis tersebut bersama produser dan
tim TI Indonesia pada Selasa [21/9] di Tjikini Cafe, Jakarta Pusat.
Sinopsis tersebut merupakan finishing touch dari proses
Workshop Pengembangan Ide Cerita film Antikorupsi yang berlangsung di
Kantor TI Indonesia (15-16/9) sebelumnya. Sutradara bersama scriptwriter
selama 5 hari menulis ulang sejumlah masukan cerita dan gagasan
antikorupsi yang berkembang.
Meskipun nantinya ada perbedaan cerita, namun pesan utama yang
menjadi benang merah setiap film hanya satu. Siapapun bisa menjadi
pendukung korupsi, tapi siapapun juga bisa melawannya. Setiap film
nantinya perlu menunjukkan sikap optimis bahwa kita bisa melawan korupsi
dan korupsi bisa diberantas.
Sudah selesai? Tentu belum. Sinopsis tersebut masih terus
dikembangkan untuk menjadi skenario. Dengan skenario ini, cerita menjadi
lebih utuh, lengkap dengan dialog dan gambaran adegannya. [AS]
Berita terkait:
Indenesia Bersih Gandeng Film Maker
Berita terkait:
Indenesia Bersih Gandeng Film Maker
sumber: http://cleanindonesia.blogdetik.com/
arsip 18 Agustus 2011
Film antikorupsi dapat menjadi alat kampanye yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya korupsi. Masyarakat lebih gampang menyerap nilai-nilai korupsi melalui film atau sarana audiovisual lainnya. Demikian demikian, perlawanan publik terhadap para koruptor dapat lebih massif.
Demikian kesimpulan penting yang diperoleh dalam sharing session aktivis antikorupsi dan film maker yang berlangsung di Sekretariat TI-Indonesia, Rabu, 10/8. Turut hadir dalam acara ini sejumlah sutradara muda, Ine Febriyanti, Lasya F. Susatyo, Chaerunnisa, Emil Heradi.
“Saatnya kita mencoba pendekatan baru melalui multimedia dan audiovisual yang dirasa dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan dampak dari perilaku korupsi”, ungkap Teten Masduki, selaku tuan rumah diskusi. Menurutnya, gerakan antikorupsi perlu mengajak insan film untuk berkolaborasi guna menghasilkan film antikorupsi yang berkualitas untuk publik, khususnya kaum muda.
“Kolaborasi film maker dan aktivis antikorupsi merupakan pilot project untuk mengangkat sekat-sekat gerakan sosial”, sambut Abduh Aziz mewakili film maker yang saat ini juga menjabat Direktur Program Dewan Kesenian Jakarta. “Dengan demikian, ada kesamaan langkah dan tujuan para aktor-aktor gerakan sosial di negeri ini.”
Sebelumnya Club Indonesia Bersih mengadakan lomba ide cerita untuk film antikorupsi. Hingga saat ini sudah terkumpul tidak kurang dari 150 cerita antikorupsi. Ide cerita dari pemenang lomba ini nantinya dikembangkan sebagai materi pembuatan film antikorupsi.[nf]
arsip 18 Agustus 2011
Film antikorupsi dapat menjadi alat kampanye yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya korupsi. Masyarakat lebih gampang menyerap nilai-nilai korupsi melalui film atau sarana audiovisual lainnya. Demikian demikian, perlawanan publik terhadap para koruptor dapat lebih massif.
Demikian kesimpulan penting yang diperoleh dalam sharing session aktivis antikorupsi dan film maker yang berlangsung di Sekretariat TI-Indonesia, Rabu, 10/8. Turut hadir dalam acara ini sejumlah sutradara muda, Ine Febriyanti, Lasya F. Susatyo, Chaerunnisa, Emil Heradi.
“Saatnya kita mencoba pendekatan baru melalui multimedia dan audiovisual yang dirasa dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan dampak dari perilaku korupsi”, ungkap Teten Masduki, selaku tuan rumah diskusi. Menurutnya, gerakan antikorupsi perlu mengajak insan film untuk berkolaborasi guna menghasilkan film antikorupsi yang berkualitas untuk publik, khususnya kaum muda.
“Kolaborasi film maker dan aktivis antikorupsi merupakan pilot project untuk mengangkat sekat-sekat gerakan sosial”, sambut Abduh Aziz mewakili film maker yang saat ini juga menjabat Direktur Program Dewan Kesenian Jakarta. “Dengan demikian, ada kesamaan langkah dan tujuan para aktor-aktor gerakan sosial di negeri ini.”
Sebelumnya Club Indonesia Bersih mengadakan lomba ide cerita untuk film antikorupsi. Hingga saat ini sudah terkumpul tidak kurang dari 150 cerita antikorupsi. Ide cerita dari pemenang lomba ini nantinya dikembangkan sebagai materi pembuatan film antikorupsi.[nf]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar